Senin, Juni 15, 2015

Sao Ria Ndori


Suasana pembangunan rumah adat di Ndori.

Kampung Adat Wolomari Ndori berada di Desa Woda, Kecamatan Ndori, Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Seperti kampung adat lainnya, memiliki Rumah Tradisional Sao Ria, Tubu Musu dan Sao Bhaku (rumah kubur). Terletak di atas ketinggian Wolomari, memiliki potensi yang baik untuk ke depannya.


Sejarah Singkat Kampung Wolomari, Desa Wonda, Kecamatan Ndori
Sekitar berusia 3 bulan Mamo Sanggu, ibunya dibunuh oleh Wonda. Mamo Sanggu kemudian dibesarkan oleh Ine dan Ema yaitu Paji no'o Ndondo. Ketika kira-kira berusia 12 tahun, Mamo Sanggu dan kakaknya Rowa Dua diajak oleh mosalaki untuk ikut berperang. Di saat itu juga Mamo Sanggu berhasil membunuh "Woda Wolo" orang dari Lise. Dengan keberanian dan keberhasilan Mamo Sanggu tersebut, maka Mosalaki Pu'u Wolosoko "Mbui Tani" menobatkan Mamo Sanggu dengan mengenakan pakaian kebesaran (Pakaian Ria Bewa) dengan istilah: "Pake Sare Hando Nago". Dengan demikian no'o Ema yaitu Paji Ndondo wua pati no'o nua tau nua wula, Sea pati no'o keka, tau keka leja, wira wiwi tau wiwi lowo, reda lema tau lema ela, leka Wolomari.


 Berkunjung Ke Desa Adat Wolomari

Pada hari Sabtu akhir pekan tanggal 16 Mei 2015 bersama tim pecinta Arsitektur Tradisional Flores mengunjungi desa adat Wolomari Ndori atas undangan Bapak Dion sebagai koordinator acara Pembangunan Rumah adat Sao Wolomari Ndori. Rumah Tradisonal ini sudah punah sejak 7 tahun lalu akibat angin kencang pada saat itu. Setibanya di kampung adat Wolomari kami menjumpai masyarakat adat sedang berkumpul untuk melakukan upcara Teka Lasu untuk proses pembangunan rumah tradisonal mereka. Sudah 2 bulan mereka menyiapkan bahan bahan bangunan untuk membangun rumah tradisional mereka.



Swadaya Masyarakat Adat Wolomari Membangun Rumah Tradisonal Sao RIa

Masyarakat adat Wolomari melakukan swadaya sendiri untuk membangun rumah tradisonal mereka dengan mengumpulkan dana untuk proses pemotongan kayu di hutan adat. Total anggaran yang sudah dikeluarkan adalah Rp. 82.000.000,- dan melalui lembaga kami, Yayasan Tirto Utomo - Jakarta, memberikan bantuan demi merampungkan pengerjaan rumah adat ini.

0 komentar:

Posting Komentar